Jumat, 28 Oktober 2011

Hazard


1. Pengertian Hazard 
*Hazard adalah suatu potensi yang menimbulkan bahaya terhadap kehidupan kesehatan, harta benda atau lingkungan (Majid, A.2005). 
*Hazard adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan penyakit 
*Resiko adalah kemungkinan yang dapat diukur dari suatu kejadian yang menimbulkan bahaya terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau lingkungan (Majid, A. 2005).

2. Jenis-jenis hazard
Beberapa pengaruh buruk lingkungan kerja atau hazard yang sering dijumpai pada lingkungan kerja antara lain adalah :
2.1 Hazard fisik
2.1.1 Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan :
a)      Chilblain terjadi karena bekerja ditempat yang cukup dingin dalam waktu yang cukup lama.
b)      Frosbite terjadi akibat suhu yang sangat rendah dibawah titik beku.
c)      Heat carmp dialami dalam linkungan suhu yang tinggi sebagai akibat bertambahnya keringat yang disertai hilangnya Na dari tubuh, yang selanjutnya hanya diberi air saja tanpa diberi tambahan Na yang hilang.
d)     Heat exhaustion terjadi karena cuaca yang sangat panas dan orang yang belum teraklimatisasi.
e)      Heat stroke terjadi pada orang yang melakukan pekerjaan berat didalam lingkungan yang panas dan belum teraklimitasi.
f)       Trenchfoot terjadi karena terendam dalam air dingin yang cukup lama.

2.1.2 Tekanan
a)      Tekanan udara rendah gangguan yang timbul berupa kurangnya oksigen didalam udara pernafasan.
b)      Tekanan udara tinggi penyakit yang timbul disebut Caisson yang disebabkan bebasnya nitrogen dalam jaringan pada waktu dekompresi.

2.1.3 Getaran
Getaran / Vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh objek dengan getaran isolasi misalnya mesin, peralatan kerja yang bergetar dan memajani pekerjaan melalui transmisi.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat getaran :
a)      Sistem peredaran darah, misalnya kesemutan pada jaringan tangan dan kadang-kadang ujung jari memucat yang disertai rasa nyeri.
b)      Sistem tulang sendi dan otot gangguan ostevartikuler terutama pada tulang karpal, sendi siku.
c)      Sistem saraf yaitu kelainan saraf sensoris yang menimbulkan kesemutan.

2,1,4 Pencahayaan
Cahaya merupakan sumber yang memancarakan  energi sebagai dari energi diubah menjadi cahaya tampak . penyebaran cahaya dari sumber cahaya tergantung pada kontruksi kulit pelindung yang digunakan.Penerangan kurang dapat menyebabkan kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan. Dampak dari pencahayaan mengeluh kelelahan mata (iritasi / conjungtivitis), rangkap, sakit kepala, ketajaman penglihatan terganggu, serta akomodasi dan konvergasi menurun.

2.1.5 Radiasi
Radiasi adalah suatu energi yang memiliki kemampuan untuk menembus suatu objek, termasuk tubuh manusia. Ada dua jenis radiasi:
a)      Radiasi pergion jika radiasi mempunyai kemampuan untuk melepas elektron dari orbitalnya pada sistem atom dan membentuk suatu iyon. Misalnya sinar X, sinar Gama dan sinar kosmis.
b)      Radiasi non pergion adalah radiasi yang tanpa ada pelepasan elektron yang tergantung pada panjang gelombang. Misalnya sinar ultraviolet, sinar yang bisa dilihat (sinar laser), dan sinar dengan gelombang pendek.
Efek yang ditimbulkan dari radiasi yaitu:      
a)   Efek somatik yaitu efek yang pasti terjadi akibat penyinaran radiasi pergion, efek terjadi dalam suatu priode waktu, tergantung pada dosis radiasi yang ditimbulkan.
b)   Efek somatic-stokastik, efek ini sangat sulit dideteksi apakah diakibatkan oleh radiasi/yang lain karena dampak yang terkena beberapa saat. Contohnya adalah terjadi leukemia.
c)   Efek genetik yaitu disebabkan oleh radiasi pada seseorang dan menggangu sistem ragenerasi.
d)  Radiasi sinar inframerah dapat menyebabkan katarak pada lensa, sumbernya dapat berasal dari cairan pijar logam dan pijar kaos.
e)   Radiasi sinar ultra violet dapat menyebabkan konjungtivitas fhoto elektrika.
f)    Radiasi sinar Ro/Radioaktip dapat menyebabkan penyakit sumsum darah, kelainan kulit dan inpotensi.

Pengendalian terhadap bahaya radiasi untuk petugas dan penderita  :
a)      Petugas   : melengkapi pakaian kerja/perlindungan dari radiasi dengan   kacamata timah dan baju apron dan pelindung leher dari apron
b)      Penderita : diberi pembatas leher dan sudut hamburan serta pemilihan tegangan tabung.

2.1.6 Kebisingan
Bising atau suara yang tidak diinginkan karena menggangu kenyamanan. Beberapa sumber kebisingan di Rumah Sakit antara lain: Ruang generator, Ruang AHU (Air Handing Unit), jet pump,  mesin cuci pakaian, dan sebagainya.
Dampak dari kebisingan:
a)      Auditorial/Accupational hearing loss, yaitu trauma akustik dan noise induce
b)      Nonaditional, dampak yang diterima antara lain; gangguan komunikasi, gangguan tidur, serta gangguan prilaku yang ditandai dengan sakit kepala, mual dan berdebar.

2.2 Hazard Kimia
a.       Debu dapat menimbulkan pneumoconiosis yang terkena diantaranya: Silicosis, Asbestosis, Berryliosis, Stanosis, Byssianosis, Anthrakosis.
b.      Uap
·      Logam, dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa demam uap logam’ dermatitis atau keracunan.
·      Gas, dapat menyebabkan keracunan misalnya : gas sianida, gas asam sulpat,dan karbon monoksida.
·      Larutan
      Larutan korosif dapat menimbulkan kerusakan pada kulit yang berupa dermatosis misalnya larutan asam kuat atau basa kuat seperti H2SO4, NaOH dan lain-lain.

2.3 Hazard Biologi
Hazard biologi terdiri dari: penyakit anthrak, penyakit jamur, sering diderita oleh tukang cuci dan penyakit parasit.

2.4 Hazard fisikologi atau Ergonomi
Dapat menimbulkan kelelehan fisik bahkan terjadi perubahan fisik tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan kontruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan.

2.5 Hazard Pisikososial
Faktor Psikososial Beberapa contoh faktor psikososial di pelayanan kesehatan yang dapat menyebabkan stress (Pusat Kesehatan Kerja, 2010) :
1.      Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati seseorang. Untuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan keramahan-tamahan
2.      Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
3.      Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja.
4.      Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal


3 komentar:

  1. Majid A. bukunya berjudul apa ya?dan pustaka2 mengenai hazard bukunya apasaja?tq

    BalasHapus
  2. Trimakasih atas datanya sangat bermanfaat sekali buat saya...

    BalasHapus
  3. Terima kasih rekan rekan yg peduli k3 orang lain semoga artikel yg teman kirim dpt sebagai motivasi k3 bagi setiap orang

    BalasHapus