Sabtu, 24 Desember 2011

Terapi Bermain


1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbahan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat di ukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong. 2000).
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang diaalminya yaitu, masa percepatan dan perlambatan. Masa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara symbol  maupun abstrak seperti seperti berbicara, bermain, dan bertualang, membaca dan lain-lain. Sedangkan perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari penilaian social dilingkungan anak. Faktor pengaruh tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya :
1.      Factor herediter
2.      Faktor lingkungan
a.       Pranatal
b.      Intranatal dan
c.       Postnatal
3.      Faktor hormonal

2  Definisi Bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan/kepuasan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial, dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkata-kata (berkomunukasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong, 2000) dalam supartini (2004).
Bermain sama dengan pekerjaan pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak, dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak Campbell dan Glaser (1995) dikutif dalam Supartini (2004).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak, media yang baik bagi anak untuk belajar berkomunikasi dengan lingkungannya, menyesuaikan diri dengan, belajar mengenal dunia sekitar kehidupannya, dan penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak.
Bermain adalah  kegiatan yang menyenangkan / dinikmati secara fisik, intelektual, emosi, sosial, dan digunakan untuk belajar, perkembangan mental dan bermain (Harnawatiaj, 2008).Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau memperaktikan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz, 2005).




3. Fungsi Bermain
Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensori dan motorik, perkembangan intelektual, perkembangan social, perkembangan kreativitas, perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral, dan bermain sebagai terapi.
1)      Perkembangan Sensori Motorik
a.       Memperbaiki keterampilan motorik kasar dan halus serta koordinasi.
b.      Meningkatkan perkembangan semua indera.
c.       Mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia.
d.      Memberikan pelampiasan kelebihan energi.
2)      Perkembangan Intelektual
a.       Memberikan sumber-sumber yang beranekaragam untuk pembelajaran.
b.      Eksplorasi dan manipulasi bentuk, tekstur, warna.
c.       Pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang, konsep abstrak.
d.      Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas keterampilan berbahasa.
e.       Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu dalam upaya mengasimilasinya ke dalam persepsi dan hubungan baru.
f.       Membantu anak memahami dunia di mana mereka hidup dan membedakan antara fantasi dan realita.

3)      Perkembangan Sosial dan Moral
a.       Mengajarkan peran orang dewasa, termasuk perilaku peran seks.
b.      Memberikan kesempatan untuk menguji hubungan.
c.       Mengembangkan eterampilan sosial.
d.      Mendorong interaksi dan perkembangan sikap yang posirif terhadap orang lain.
e.       Menguatkan pola perilaku yang telah disetujui oleh standar moral.
4)      Kreativitas
a.       Memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minak yang kreatif.
b.      Memungkinkan fantasi dan imajinasi.
c.       Meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus.
5)      Kesadaran Diri
a.       Memudahkan perkembangan identitas diri.
b.      Mendorong pengatuan perilaku sendiri.
c.       Memungkinkan pengujian pada kemampuan sendiri dan kemampuan orang lain.
d.      Memungkinkan kesepatan untuk belaja bagaimana perilaku sendiri dapat mempengaruhi orang lain.
6)      Nilai Terapeutik (Bermain Sebagai Terapi)
a.       Memberikan pelepasan stres dan ketegangan.
b.      Memungkinkan ekspresi emosi dan pelepasan implus yang tidak dapat diterima dalam bentuk yang secara sosial dapat diterima.
c.       Mendorong percobaan dan pengujian situasi yang menakutkan dengan cara yang aman.
d.      Memudahkan komunikasi verbal tidak langsung dan nonverbal tentang kebutuhan, rasa takut, dan keinginan.


4. Macam Bermain
Kegiatan bermain dapat diklasfikasikan menjadi dua, yaitu bermain aktif dan bermain pasif.
1.      Bermain Aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a.       Bermain mengamati / menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b.      Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c.       Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d.      Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2.      Bermain Pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan  mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a.       Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b.      Tidak ada variasi dari alat permainan.
c.       Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d.      Tidak mempunyai teman bermain.


5. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
a.       Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
b.      Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV.
c.        Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.   Warna.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio.
d.      Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali.

Contoh permainan yang  dapat digunakan dalam terapi bermain.

1.      Buliding Block
2.      Kursi dan Meja Karakter Binatang
3.      Balok Susun
4.      Meronce (Merangkai manik-manik menggunakan benang/tali)
5.      Balok Puzzle
6.      Papan Huruf (Abjad)


7.Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain
1.      Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2.      Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3.      Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4.      Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.
5.      Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

8. Bentuk-Bentuk Permainan
1.      Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a.       Melatih reflek-reflek (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
b.      Melatih kerjasama mata dan tangan.
c.       Melatih kerjasama mata dan telinga.
d.      Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e.       Melatih mengenal sumber asal suara.
f.       Melatih kepekaan perabaan.
g.      Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b.       Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c.       Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d.      Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e.       Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2.      Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a.       Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b.      Memperkenalkan sumber suara.
c.       Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d.      Melatih imajinasinya.
e.       Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:
a.       Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b.       Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c.       Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

3.   Usia 25 – 36  bulan
Tujuannya adalah ;
a.       Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b.       Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c.       Melatih motorik halus dan kasar.
d.      Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).
e.       Melatih kerjasama mata dan tangan.
f.        Melatih daya imajinansi.
g.       Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Alat-alat untuk menggambar.
b.       Lilin yang dapat dibentuk
c.       Pasel (puzzel) sederhana.
d.      Manik-manik ukuran besar.
e.       Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f.        Bola.
4.   Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah  :
a.       Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b.      Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c.       Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d.      Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e.       Membedakan benda dengan permukaan.
f.       Menumbuhkan sportivitas.
g.      Mengembangkan kepercayaan diri.
h.      Mengembangkan kreativitas.
i.        Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j.        Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k.      Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l.        Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m.    Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b.      Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.


6.      Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a.       Alat olah raga.
b.      Alat masak
c.       Alat menghitung
d.      Sepeda roda tiga
e.       Benda berbagai macam ukuran.
f.       Boneka tangan.
g.      Mobil.
h.      Kapal terbang.
i.        Kapal laut dsb

7.      Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a.       Pada anak laki-laki : mekanik.
b.      Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

8.      Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

9.      Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.






DAFTAR PUSTAKA


Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta.

Soetjiningsih. 1988. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.

Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan  Anak. Jakarta: EGC.

Wong, Donna. L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta. EGC.


www.Diakses

1 komentar:

  1. AGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
    Pasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
    Sabung ayam
    sbobet online
    casino online
    tembak ikan
    daftar bisa langsung ke:
    LINE : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus